Sepak bola Indonesia kembali berduka. Sebuah insiden terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, setelah Arema FC kalah dengan skor 2-3 dari Persebaya Surabaya, pada hari Sabtu 1 Oktober 2022, menjadi lembar kelam baru dalam persepakbolaan Indonesia.
Aremania turun ke lapangan setelah tim kesayangan mereka kalah dari rival bebuyutannya. Situasi yang tidak kondusif memaksa petugas keamanan untuk bertindak. Alhasil, kericuhan dan kepanikan terjadi, terutama di area tribune Stadion Kanjuruhan.
Dari beberapa sumber media massa menjelaskan banyak korban yang berjatuhan, baik karena sesak napas maupun karena terinjak-injak. Setiap ruang hingga pintu keluar stadion, banyak korban yang tergeletak, dan beberapa di antaranya tidak lagi bernapas.
Korban tragedi Stadion Kanjuruhan yang meninggal sampai hari Minggu 2 Oktober 2022 mencapai 180 orang. Termasuk juga dua siswa SMK Negeri 4 Malang yakni Ananda Gabby Setya Wardhana siswa kelas XI TKJ A dan Ananda Astrid Nafisa siswi kelas XI Produksi C. Segenap keluarga besar SMK Negeri 4 Malang turut beduka cita atas meninggalnya kedua siswa tersebut pada khususnya, dan seluruh korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan pada umumnya.
Semoga seluruh almarhum dan almarhumah diampuni segala kesalahan serta diterima segala amal ibadahnya oleh Tuhan Yang Maha Esa dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan iman lahir batin. Aamiin.
Pada hari Senin, 3 Oktober 2022 segenap Warga SMK Negeri 4 Malang melaksanakan do’a bersama yang bertempat di Lapangan Serba Guna (Labana) untuk mengirimkan do’a kepada siswa yang turut menjadi korban tragedi Kanjuruhan.