Generasi Z dan Mimpi Demokrasi


Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah usai pada tanggal 14 Februari 2024. Pemilu 2024 merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia, karena menentukan siapa yang akan memimpin negara ini selama lima tahun ke depan. Pemilu 2024 juga merupakan ajang partisipasi politik bagi generasi Z, yaitu mereka yang lahir tahun 1997-2012. Mereka adalah generasi yang terhubung dengan dunia melalui media sosial. Mereka juga adalah generasi yang baru melek politik dan dibanjiri sekaligus diserang oleh banyaknya berita politik di layar ponsel mereka.
Namun, apakah generasi Z benar-benar menggunakan hak suaranya dengan bijak? Apakah generasi Z memiliki pengetahuan dan kesadaran yang cukup tentang demokrasi dan pemerintahan Indonesia? Apakah generasi Z peduli dengan isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan bangsa dan rakyat? Ataukah generasi Z hanya menjadi penonton dan tidak berkontribusi dalam proses demokrasi?
Generasi Z tidak boleh sia-siakan hak suaranya di Pemilu 2024. Hak suara adalah hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hak suara adalah cara untuk menyalurkan aspirasi dan harapan kepada para pemimpin. Hak suara adalah cara untuk berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan Indonesia.
Generasi Z harus menggunakan hak suaranya dengan cerdas di Pemilu 2024. Menggunakan hak suara dengan cerdas berarti memilih berdasarkan fakta, data, dan informasi yang valid dan terpercaya. Menggunakan hak suara dengan cerdas berarti memilih berdasarkan visi, misi, program, dan rekam jejak calon pemimpin. Menggunakan hak suara dengan cerdas berarti memilih berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Namun sangat disayangkan, meskipun generasi Z memiliki akses yang mudah dan luas untuk menyampaikan pendapat dan kritik melalui media sosial, sebagian dari mereka sering kali melakukannya dengan cara yang tidak etis, tidak berdasar, dan tidak bertanggung jawab. Generasi Z sering kali terjebak dalam fenomena hoax, hate speech, cyberbullying, dan trolling, yang dapat merusak iklim demokrasi dan merendahkan martabat manusia.
Disinilah pentingnya pendidikan karakter dan moral untuk para calon pemimpin peradaban bangsa ini. Pendidikan tersebut dapat ditemui pada pembelajaran P5 Tema Suara Demokrasi. Melalui tema suara demokrasi, mereka dapat belajar tentang berbagai aspek demokrasi, seperti hak dan kewajiban sebagai warga negara, sistem pemerintahan Indonesia, pemilihan umum, partisipasi politik, dan pengawasan publik. Mereka juga dapat melakukan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan dan sikap politik mereka, seperti diskusi publik, kampanye sosial, dan gerakan komunitas.
Dengan P5 suara demokrasi, generasi Z dapat menjadi generasi yang lebih cerdas, kritis, dan kreatif dalam berdemokrasi. Generasi Z dapat menjadi generasi yang tidak asal-asalan dan bodo amat terhadap sikap demokrasi, melainkan generasi yang memiliki mimpi demokrasi yang jelas dan nyata. Generasi Z dapat menjadi generasi yang tidak hanya menjadi pengamat, melainkan pemain kunci dalam membentuk masa depan demokrasi di Indonesia.
Oleh karena itu, para generasi Z, kalian mungkin kalian merasa bingung, bosan, atau apatis. Tapi ingat, kandidat yang kalian pilih hari ini akan menentukan kebijakan yang berdampak langsung pada masa depan kalian. Isu pendidikan, lingkungan, keadilan sosial, semua dipengaruhi oleh keputusan di bilik suara. Suara kalian, suara mimpi demokrasi Indonesia!

Oleh : Reghie Wisnu Pradana

Leave a Reply

%d bloggers like this: